7 FAKTA MENYEDIHKAN TENTANG PSK
PSK 'Pekerja Seks Komersial' adalah satu/sejumlah wanita yang menjual tubuhnya untuk dijadikan pelampiasan seks. Bermacam-macam pandangan orang terhadap kehidupan pelacuran mengental dalam dimensinya masing-masing, mengutuk atau bersimpati terhadap mereka yang melata dan menggelempar lembaran-lembaran rupiah dengan modal tubuh itu. Pelacuran atau pekerja seks komersial (PSK) dapat diartikan sebagai suatu pekerjaan yang bersifat menyerahkan diri kepada umum untuk melakukan perbuatan-perbuatan seksual dengan mendapat upah.
Namun, tahukah anda bahwa ada beberapa hal yang perlu kita ketahui dalam diri para PSK ini. Berikut adalah sedikit hasil 'wawancara' dengan 150 PSK dari suatu daerah, dan inilah 'curhat' mereka:
1. Tak menikmati hubungan seksual
Selama ini saya pribadi mengira bahwa PSK menikmati hubungan intim itu dengan para pelanggan, nyatanya dalam kuesioner terbuka ia menjawab tak menikmatinya. Malah deg-degan sebab pasangan selalu berganti dan bervariasi cara komunikasinya. Mereka cemas akan sesuatu, seuatu itu yang dimaksud adalah ketersinggungan pemakai/pengguna/user. Mereka benar-benar tak enjoy dengan pekerjaan itu, malah kerap keringat dingin sebab kecemasan.
2. Ingin cepat selesai
Layanan seksual yang dilakoni, mereka pengen berakhir secepat mungkin. Malah jika memungkinkan tak perlu ada hubungan seks, sebab ia pun malu hati disebut sebagai pelacur dan tukang jajakan tubuh.
3. Nama samaran berganti-ganti
Nama PSK dapat berganti sebanyak 3-4 kali dalam semalam. Kemudian dengan mudah memberikan nomor hp dan nomor HP itu benar adanya hanya saja jarang diaktifkan. Takut jika sampai terbaca sama keluarga ataupun teman. Yang paling ditakutkan ketika tiba-tiba bertemu dengan salah seorang keluarga.
4. Ingin Punya Suami Baik-baik
Nah ini dia, PSK ternyata sama cita-citanya sesama perempuan bahwa ia juga pengen dapat suami baik-baik, ingin menjadi istri yang baik-baik, pengen jadi ibu yang baik-baik dan berusaha sekuat tenaga agar anak-anaknya tak seperti dirinya.
5. Bersedia bertobat
PSK setiap saat ingin bertobat dan kadang jika tiba di halaman rumahnya/kostannya berjanji takkan kembali ke lokalisasi, namun pikiran kalut kadang membuatnya harus kembali ke pelacuran. Sebab, ia merasa kehidupannya telah di sana. Namun, jika sudah sampai di tempat pelacuran. Ia memohon diberi kesempatan bertobat sekali lagi.
6. Yang paling sering dia ingat adalah ibunya selanjutnya adiknya dan ayahnya
Wajah ibu dan suara ibu yang paling sering ia ingat, ia meminta maaf dari lubuk hatinya yang terdalam dan ia berkata: maafkan anakmu ma. Saya yang salah. Semoga mama sehat-sehat saja.
7. Ia tak ingin berlama-lama di lokalisasi
PSK umumnya tak ingin berlama-lama di lokalisasi, mereka berharap akan keluar suatu saat sebelum menjadi tua sebab ia merasa bersalah terus-menerus. Ia berharap ada orang yang baik hati untuk menolongnya keluar dari dunia hitam. Inilah yang membuatnya sering menangis ketika tiba di rumahnya/kostannya.
Dari sampel diatas, kita bisa simpulkan bahwa pada dasarnya mereka juga ingin kehidupan normal seperti manusia pada umumnya. Profesi PSK yang mereka jalani sesungguhnya adalah sebuah keterpaksaan karena tuntutan hidup. Sebab itu, sekiranya kita tidak menghujat dan men-cap mereka sebagai 'kotoran'. Tetapi kita harus bisa memberi simpati kepada mereka, serta membantu mereka untuk keluar dari kehidupan yang hitam tersebut, karena PSK juga manusia biasa